top of page
Search

Banksy, Kapitalisme, dan Mural

  • Writer: gabriella keziafanya(00000045953)
    gabriella keziafanya(00000045953)
  • Nov 11, 2022
  • 5 min read

Foto: Republika

Masuk pada masa ekonomi global, peran kapitalisme menunjukkan perkembangan yang signifikan. Melalui regulasinya, negara-negara maju saat ini banyak yang menerapkan sistem ekonomi kapitalis, misalnya China dan Amerika Serikat. Akibatnya, mereka berhasil menjadi dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Cukup untuk menjadi teladan negara lain, bukan?


Perlu disadari pula bahwa kesuksesan negara-negara kapitalis tidak pernah lepas dari kerja keras para buruh perusahaan. permasalahan di sini adalah ketika faktanya para buruh—yang cenderung memiliki kinerja yang lebih banyak dari kaum korporat— tak mendapatkan timbal balik sesuai apa yang mereka korbankan untuk perusahaan-perusahaan.


Aspek-aspek semacam ini yang banyak kita dengar di tengah-tengah publik yang menentang praktik ketimpangan sosial. Protes semacam ini menyita pula perhatian seniman yang kemudian menggambarkan keresahan mereka terhadap isu sosial dalam karya-karya mereka. Salah satunya adalah Banksy. Meski masuk dalam nama seniman terkenal nan misterius, sosok Banksy itu identik dengan karya-karyanya tentang subyek provokatif, seperti kapitalisme, otoritas, konsumerisme, dan kemiskinan.


Pada Oktober 2020, Banksy berhasil menjual karyanya “Show Me The Monet” yang merupakan parodi dari salah satu lukisan teratai terkenal milik Claude Monet, “The Water-Lily Pond”. Karya ini ditampilkan dalam versi modern dengan menambahkan troli belanja dan kerucut lalu lintas oranye yang dibuang di kolam. Lukisan ini terjual di acara lelang Sotheby di London setelah hampir 9 menit diperebutkan oleh lima kolektor. Lukisan ini kemudian menempati angka £7,6 juta atau setara $9.8 juta, angka kedua tertinggi setelah karya Banksy “Devolved Parliament” yang terjual seharga $12 juta pada 2019 lalu.


“The Water-Lily Pond” karya Claude Monet (1899)

“Show Me The Monet” karya Banksy (2005)

Alex Branczik, kepala seni kontemporer Eropa Sotheby mengungkapkan, “Dalam salah satu lukisannya yang paling penting, Banksy telah mengambil penggambaran ikonik Monet tentang jembatan Jepang di taman master impresionis yang terkenal di Giverny dan mengubahnya menjadi modern fly-tipping spot. … Selalu hadir sebagai suara protes dan perbedaan pendapat sosial, di sini Banksy menyoroti pengabaian masyarakat terhadap lingkungan demi ekses konsumerisme yang boros,” jelasnya.


Identitas seniman tetap diselimuti misteri bahkan ketika karya-karyanya mulai menarik jumlah yang semakin tinggi di lelang. Sementara itu, ia terus menggunakan seninya dalam aksi yang menghasilkan publisitas besar. Nyata bahwa Show Me The Monet menyajikan makna yang berani tentang dampak dunia korporat terhadap lingkungan manusia dan pengorbanan yang dilakukan dengan mengorbankan apa yang disebut “kemajuan manusia”. Seberapa penting sebenarnya isu ini?


Melihat kondisi saat ini, keberhasilan kapitalisme membawa negara penganut sistem tersebut menjadi negara maju. Praktik kegiatan distribusi sistem ekonomi kapitalis memang menarik karena mereka mengedepankan keinginan pasar dan stok yang terus dikebut oleh perusahaan-perusahaan. Adanya kebebasan pasar menjadikan sistem ini juga lebih banyak dipilih negara-negara di dunia.


Di tengah masyarakat, terkenal sebuah paham Marxisme oleh sosok Karl Marx yang menentang adanya kapitalisme. Marxisme percaya bahwa masyarakat perlu menyadari ketimpangan anyata kaum atas dan kaum bawah semakin besar. Oleh karena itu, paham ini identik dengan ajakan untuk melakukan segala kegiatan yang men-recycle barang-barang apa pun yang masih bisa digunakan, dan mengurangi pembelian abrang tidak perlu.


Namun sebaliknya, pada masa modern ini seakan paham Marxisme mulai tenggelam dan hilang karena kapitalisme makin ramai diterapkan oleh negara-negara berkembang demi menjadi negara maju.


Alasan lain mengapa marxisme makin tenggelam dari globalisasi ekonomi adalah karena beberapa negara di dunia ini melarang adanya paham Marxisme, salah satunya Indonesia. Oleh karena itu, sulit untuk Marxisme kemudian dapat berkembang di beberapa negara dunia.


Di samping ini, dampak lain yang ingin ditunjukkan Show Me The Monet adalah konsumerisme, sebagai akibat dari sistem kapitalisme. Perilaku manusia saat ini tidak sedang baik-baik saja. Dunia virtual yang ada di tangan kita pun sering menuntun kita pada gaya konsumerisme. Konsumerisme pada gilirannya tertuju kepada materialisme, Masyarakat sekarang semakin menyukai kecepatan, efektivitas dan efisiensi dalam tiap aktivitas. Menjadikan kita secara radikal kelompok masyarakat yang suka kepraktisan dan kemudahan.


Pemberitaan karya seniman yang membahas isu sosial mulai dimaknai secara serius beigut memasuki era digitalisasi. Adanya kemudahan teknologi sangat membantu jurnalis untuk mendalami makna dari sebuah karya seni dan ciri khas dari tiap seniman. Seni kemudian menjadi bentuk yang semakin popular, dengan karya yang juga semakin berkembang. Termasuk di dalamnya, seni mural mendapat pengakuannya di tengah publik.


Dari nama-nama seniman-seniman mural kontemporer, Banksy menjadi salah satu yang paling fenomenal. Tidak hanya lukisan, ia banyak meninggalkan “jejak” dalam berbagai mural-mural stencil yang juga berisi pesan anti-otoritarianisme hingga anti-konsumerisme. Karya Banksy juga menyebar di berbagai wilayah Eropa sampai ke Gaza, Palestina.


Oleh karena banyaknya media yang mulai menyoroti seniman mural semacam Banksy, karya Banksy pun menuai pujian dari banyak kritikus seni. Banksy tidak hanya dikenal sebagai karyaa muralnya, tetapi juga kepada karya-karya lukisannya, salah satunya Show Me The Monet.

Foto: Tribun News

Publik kemudian mulai terbuka dengan adanya seni mural sebagai salah satu medium seniman. Hal ini kemudian berdampak pula pada pandangan kelompok otorisasi dalam menaungi seniman mural.


Sebagai contoh, di Amerika Serikat terdapat sebuah peraturan federal bernama VARA (Visual Artists Rights Act) yang melindungi karya seni, termasuk mural. Salah satu kasus terkenal yang dilindungi VARA adalah kemenangan para seniman tembok gedung pada 2014. 5Pointz adalah sebuah gedung bertingkat tempat para seniman jalanan kota New York berkumpul. Bahkan, beberapa dari mereka pernah menyewa tempat itu untuk menjadi studio karya mereka, tentunya dengan izin pemilik tanah. Tembok bangunan itu kemudian penuh dengan karya grafiti.


Kemudian pada 2013, pemilik bangunan ingin merobohkan gedung itu untuk dibangun menjadi apartemen baru dan mengecat putih semua dinding dalam semalam. Gedung 5Pointz dirobohkan pada 2014. Para seniman 5Pointz menggugat pengembang properti yang menangani proyek itu. VARA kemudian membantu jalannya kasus, dan pengadilan AS memenangkan para seniman 5Pointz dan memberikan ganti rugi sekitar 6,75 juta dolar AS. Pengadilan juga menolak banding yang diajukan oleh pihak pengembang yang tergugat.


Perkembangan dunia tidak menjadi penghambat bagi seni untuk luput dari pemberitaannya di tengah masyarakat. Contoh nyatanya adalah pandemi saat ini. Rupanya, pandemi justru menjadi blessing in disguise untuk seni dan seniman. Saat ini ramai dibincangkan adanya new media. Pendekatan new media menawarkan solusi bagi seniman untuk terus berkarya, terus membagi inspirasi dalam situasi normal yang baru ini. Banyak seniman kini memanfaatkan media dan teknologi untuk berkarya. Publik pun semakin dekat dengan pendekatan ini dan semakin banyaknya tawaran pameran virtual seni di luar sana.


-


DAFTAR PUSTAKA


AFP. 2020, Oktober 22. Banksy take on Monet masterpiece sells for £7.6 million. Yahoo News.


Kusumawati, N. dkk. (2022). Konsumerisme di era digital dalam iklan layanan masyarakat

“Perilaku konsumtif”. Vol 2, nomor 2, 197—198. Consumerism in the Digital Age in Public Service Advertising “Consumptive Behavior”. Journal Neolectura. https://www.doi.org/10.37010/prop.v2i2.708.


Paskalis, S. A. 2021, Oktober 19. Mural sebagai gerakan protes dan hak cipta seniman jalanan. Tirto.


Porterfield, C. 2020, Oktober 21. ‘Show Me The Monet’: Banksy’s Version Of Impressionist Water Lilies Nets Nearly $10 Million. Forbes.


Press Association. 2020, Oktober 22. Banksy's Show me the Monet painting sells for £7.5m at auction. The Guardian.


Rahmansyah, J. 2021, Desember 25. Dominasi sistem ekonomi kapitalis era globalisasi, di mana peran marxisme? Kumparan.


-


*Esai ini merupakan ujian tengah semester untuk mata kuliah (JR-114) Entertainment Content Production pada 12 Oktober 2022.

 
 
 

Comments


Post: Blog2_Post

©2022 by Gabriella Keziafanya. Proudly created with Wix.com

bottom of page